Jumat, 09 Desember 2011

Pencegahan dan Pengobatan penyakit Stroke

Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Strok

Strok (bahasa Inggris: stroke) adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Strok adalah penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat dan banyak negara industri di Eropa (Jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang si penderita mengalami kelumpuhan pada anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Untuk menggarisbawahi betapa seriusnya strok ini, beberapa tahun belakangan ini telah semakin populer istilah serangan otak. Istilah ini berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas, “serangan jantung”. strok terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli. emboli bisa berupa kolesterol atau mungkin udara
Jenis strok
Strok dibagi menjadi dua jenis yaitu strok iskemik maupun strok hemorragik.
Pada strok iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami strok jenis ini.
Pada strok hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70 persen kasus strok hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi.
Pada strok iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung.
Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.
Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu katupnya. Strok semacam ini disebut emboli serebral (emboli = sumbatan, serebral = pembuluh darah otak) yang paling sering terjadi pada penderita yang baru menjalani pembedahan jantung dan penderita kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung (terutama fibrilasi atrium).
Emboli lemak jarang menyebabkan strok. Emboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri.
Strok juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan menyebabkan strok.
Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Strok bisa terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi jika seseorang mengalami kehilangan darah yang banyak karena cedera atau pembedahan, serangan jantung atau irama jantung yang abnormal.
Sebagai penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak), stroke  ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak dengan berbagai faktor resikonya.
Stroke mempunyai dua jenis;  Stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Pada stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya.
Karena stroke bisa mengenai bagian manapun dari otak, gejalanya pun beraneka ragam, mulai dari yang ringan sampai yang berat bahkan ada pula yang sampai meninggal dunia.
Bentuk ringan stroke dikenal dengan Serangan Otak Sepintas (Transient Ischaemic Attack/TIA). Gejala terkadang hanya berupa rasa lemah di satu sisi wajah, atau mungkin rasa kesemutan di lengan atau tungkai. Ada pula yang mengeluhkan gangguan dari fungsi berbicara.
Gejala stroke ringan biasanya akan kembali normal dalam waktu cepat, kurang dari satu jam. Gejala stroke yang lebih berat umumnya akan menimbulkan gejala yang lebih khas, seperti kelumpuhan.
Secara umum gejala stroke antara lain adalah:
1. Kelemahan atau kelumpuhan dari anggota badan yang dipersarafi
2. Kesulitan menelan
3. Kesulitan bicara
4. Gangguan menahan kemih
5. Kehilangan kesadaran
6. Nyeri kepala
Beberapa Kondisi yang  beresiko terkena stroke
Beberapa faktor berlainan meningkatkan risiko stroke, termasuk: tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak dikontrol. Ini merusakkan dinding-dinding arteri.
Diet. Diet yang tinggi kandungan garam dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, sementara diet yang banyak makanan berlemak dan manis dikaitkan dengan pengasaran permukaan dan penyempitan arteri.
Penyakit kencing manis (Diabetes). Mereka yang menghidap kencing manis mengalami lebih kemungkinan mengalami tekanan darah tinggi dan aterosklerosis, dan oleh itu lebih berisiko mengalami strok.
Fibrilasi atrium. Jenis degupan jantung yang tidak teratur ini meninggikan risiko pembentukan gumpalan darah di dalam jantung, yang kemudiannya mungkin tertinggal dan dibawa aliran darah ke otak.
Merokok. Ini mempunyai menimbulkan efek negatif kepada arteri dan menyebabkan tekanan darah yang lebih tinggi.
Minum Alkohol, kebiasaan minum-minuman keras akan menigkatkan tekanan darah dan mungkin menyebabkan saluran darah di otak pecah.
Pengaruh atau hal-hal yang terjadi pada stroke:
Rehabilitasi stroke
Rehabilitasi stroke merupakan bagian yang sangat penting dari upaya pemulihan pada penderita pasca stroke. Rehabilitasi stroke dapat membantu penderita pasca stroke dalam banyak hal yaitu membangun kekuatan, koordinasi, daya tahan atau ketahanan dan rasa percaya diri. Pada rehabilitasi stroke penderita akan mempelajari beberapa hal seperti cara bergerak, berbicara, berpikir dan bagaimana melakukan perawatan diri sendiri.
Tujuan dari rehabilitasi stroke adalah untuk membantu penderita dalam mempelajari bagaiamana melakukan hal-hal yang biasanya dikerjakan sebelum mengalami stroke.
Dokter yang akan menentukan apakah anda perlu melakukan rehabilitasi pasca stroke ataukah tidak. Dan jika memang perlu dilakukan upaya rehabilitasi stroke, dokter juga akan menentukan jenis rehabilitsi apa yang terbaik buat penderita dan kebanyakan penderita pasca stroke mendapatkan yang lebih baik. Seberapa cepat dan banyak perubahan ke arah perbaikan tergantung pada seberapa parah stroke yang terjadi.
Rehabilitasi stroke dimulai tepat setelah serangan stroke berakhir dan keadaan atau kondisi tubuh sudah stabil. Peningkatan-peningkatan yang terjadi bersamaan dengan terjadinya penyembuhan pada otak.
Stroke Lanjutan
Penderita perlu berhati-hati karena jika sudah pernah mengalami stroke maka penderita mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk kembali timbul stroke lainnya khususnya pada tahun-tahun pertama setelah terjadinya stroke yang pertama.
Tips mengurangi resiko timbulnya stroke ulangan
Penderita pasca stroke mempunyai resiko tinggi terjadinya stroke lain (stroke kedua) jika penderita mempunyai kebiasaan merokok, peminum alkohol, tekanan darah tinggi (hipertensi), Kolesterol tinggi, diabetes atau kencing manis dan obesitas atau kelebihan berat badan (overweight).
Faktor-faktor resiko berikut juga menjadi faktor yang dapat meningkatkan resiko untuk terjadinya stroke lanjutan seperti gagal jantung, transient ischemic attack atau sering disebut TIA ATAU MINI STROKE.
Mengatasi agar tidak timbul stroke ulangan
Depresi pasca stroke
Perubahan emosi bisa terjadi pada penderita stroke karena terjadinya cedera pada otak dan hilangnya fungsi bagian otak yang mengalami kerusakan. Setelah mengalami stroke perasaan penderita mungkin akan naik dan turun dengan lebih cepat dari sebelum terjadinya stroke dan atau penderita dapat mengalami depresi pasca stroke. Penderita mungkin akan menangis dengan tiba-tiba dab berhenti menangis dengan tiba-tiba tau tertawa tanpa suatu alasan yang jelas.
Penderita mungkin akan kesulitan dalam mengendalikan emosinya pasca serangan stroke, biasanya hal ini akan berlangsung membaik seiring berjalannya waktu dan bisa dimengerti jika penderita pasca stroke akan menglami depresi, frustasi dan merasa sedih. Perasaan-perasaan tersebut adalah satui bagian kondisi yang diperoleh karena perubahan-perubahan dengan stroke yang dialaminya.
Mengemudikan mobil pasca stroke
Mengemudi memberikan suatu perasaan kebebasan dan tidak tergantung dan penderita mungkin mempunyai keinginan untuk mengendarai mobil sendiri pasca pulih dari stroke. Akan tetapi stroke dapat memberikan pengaruh pada pergerakan, penglihatan, pemikiran dan juga kemampuan dalm berkomunikasi. Reaksi seseorang pasca serangan stroke mungkin juga akan mengalami penurunan. Penderita sebaiknya berpikir dengan sangat hati-hati akan perubahan-perubahan tersebut yang bisa mempengaruhi keselamatan diri sendiri dan keselamatan orang lain.
Bicarakan hal ini dengan dokter dan dokter akan memutuskan kapan anda dapat mengendarai mobil sendiri dengan aman untuk diri anda dan orang lain. Hubungi departemen yang mengatur tentang ijin mengemudikan kendaraan bermotor dan tanyakan apa saja aturan-aturan yang harus dipenuhi untuk dapat mengendarai kendaraan bermotor pada seseorang pasca storke. Seseorang pasca stroke mungkin akan dilakukan penilaian tentang cara mengemudinya, instruksi-instruksi dan juga arahan untuk memodifikasi kendaraan yang akan dipakai dan lain sebagainya. Program latihan mengemudi biasanya tersedia padapusat-pusat rehabilitasi stroke.
Peran keluarga untuk membantu pemulihan seseorang yang mereka cintai dari stroke
Jika anda adalah keluarga dari seseorang penderita pasca stroke, anda sebaiknya memberikan dukungan dan batuan untuk pemulihannya. Kunjungi orang yang anda cintai saat dirumah sakit atau pada pusat rehabilitasi stroke. Jika penderita mempunyai masalah dan gangguan dalam berbicara, tanyakan kepada ahli terapi bicara bagiamana anda bisa membantu penyembuhannya. Anda dapat bersantai dengan anggota-anggota keluarga anda dengan bermain kartu, melihat televisi, mendengarkan radio atau bermain suatu permainan bersama-sama.
Beberapa tempat rehabilitsi stroke menawarkan kelas-kelas kepada para penderita yang selamat dari stroke dan juga bagi keluarga mereka. Tanyakan dan jika diperbolehkan pergilah ke kelas-kelas rehabilitasi tersebut. Ini merupakan cara yang baik untuk mempelajari bagaimana rehabilitasi itu bekerja dan bagaimana cara membantu orang yang anda kasihi mendapatkan kondisi kesehatan yang lebih baik.
Dorong dan bantulah anggota keluarga anda praktek belajar ketrampilan dalam rehabilitasi. Pastikan bahwa staff rehabilitasi menyarankan aktifitas-aktifitas yang cocok dengan kebutuhan dan ketertarikan penderita. Tanyakan kepada staff rehabilitasi yang menangani, apakah kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dapat dikerjakan sendiri, apa saja yang dapat dia kerjakan dengan bantuan orang lain dan apa saja yang tidak dapat dilakukan atau dikerjakan penderita.
Hindarilah melakukan hal-hal yang bisa dilakukan sendiri oleh penderita. Rasa percaya diri akan menumbuhkan kepercayaan untuk melakukan aktifitasnya sendiri tanpa bantuan. Sebagai tambahan berikan perawatan dengan baik pada penderita dengan makan dan diet yang sehat, cukup istirahat dan berikan cukup waktu untuk melakukan hal-hal yang membuatnya senang.

Keterkaitan Stroke dan Diabetes
Diabetes disebabkan karena kadar atau tingkat gula darah lebih tinggi dari keadaan normal. Kondisi dimana kadar gula darah yang tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama dapat merusak pembuluh darah dan sistem syaraf. Kerusakan-kerusakan tersebut dapat menyebabkan masalah-masalah di berbagai bagian tubuh.
Komplikasi pada Kerusakan Syaraf (diabetic neuropathy)
Komplikasi kerusakan syaraf pada diabetes yang biasanya disebut dengan diabetic neuropathy yang membuat fungsi sistem dalam dalam mengirim pesan-pesan ke otak atau ke bagian tubuh lainnya mengalami kesulitan. Jika penderita kencing manis mempunyai komplikasi kerusakan syaraf, mungkin mereka akan merasakan kehilangan rasa pada bagian tubuhnya atau merasakan sakit yang menggelikan.
Diabetic Neuropathy sering sekali mempengaruhi bagian tungkai dan kaki dan mungkin penderita tidak bisa merasakan adanya lepuh atau luka pada kakinya. Kemudian luka dapat menjadi infektif dan pada beberapa kasus yang serius mungkin harus dilakukan amputasi. Penderita dengan diabetic neuropathy masih bisa berjalan dengan kakinya yang telah mengalami kerusakan sendi dan tulangnya. Hal ini dapat menimbulkan kondisi yang disebut dengan kaki Charcot (Charcot foot) yang menyebabkan kaki terluka dan menjadi berubah bentuk.
Akan tetapi kebanyakan masalah seperti diatas dapat dicegah dan dihindari. (Charcot adalah salah satu penyakit neuron motorik yang progresif). Perlu dilakukan pemeriksaan tiap hari terhadap kaki penderita, jika dalam pemeriksaan terdapat adanya bengkak, warna kemerahan dan terasa panas segera hubungi dokter. Gejala-gejala tersebut bisa jadi merupakan tanda dari Charcot Foot. Sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter sedikitnya satu tahun sekali.
Berikut tanda-tanda bahaya dari kerusakan syaraf dan hubungi dokter secepatnya jika terjadi tanda-tanda bahaya dibawah ini:
Mati Rasa
Rasa sakit yang tajam atau menggelitik
Muncul luka pada kaki
Otot menjadi lemah
Rasa panas seperti tebakar
Tidak mampu ereksi pada pria
Komplikasi pada Mata (diabetic retinopathy)
Retina merupakan bagian mata yang sensitif terhadap sinar dan membantu penglihatan seseorang. Diabetes atau kencing manis dapat merusak dan memperlemah pembuluh darah kecil pada retina. Kerusakan jenis ini disebut dengan diabetic retinopathy.
Pada saat pembuluh darah melemah, mereka dapat mengeluarkan cairan dan menyebabkan timbulnya bengkak pada mata yang mengaburkan penglihatan. Jika kondisi retinopathy menjadi lebih parah dapat berakibat pada kebutaan.
Pembedahan dengan laser sering digunakan untuk mengobati atau memperlambat komplikasi retinopathy, khusunya jika gangguan ini ditemukan lebih awal. Penderita diabetes sebaiknya melakukan pemeriksaan rutin mata sekali dalam satu tahun.
Tanda-tanda bahaya komplikasi pada mata
Penglihatan kabur selama lebih dari 2 hari.
Dengan tiba-tiba tidak bisa melihat dengan satu atau kedua mata.
Terdapat titik hitam, sarang laba-laba atau sorotan cahaya pada penglihatan.
Kemerah-merahan pada mata
Nyeri atau terasa ada tekanan pada mata.
Komplikasi pada Ginjal (diabetic nephropathy)
Diabetes dapat juga menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di ginjal sehingga berakibat ginjal tidak mampu menyaring sampah untuk dikeluarkan. Komplikasi kerusakan ini disebut dengan diabetic nephropathy. Seorang penderita diabetes dengan komplikasi ini secepatnya memerlukan tindakan dialisis atau transplantasi ginjal. Dialisis (dialysis) adalah suatu pengobatan yang ditujukan untuk mengeluarkan kotoran-kotoran atau sampah dari darah yang biasanya fungsi ini dikerjakan oleh ginjal.
Resiko timbulnya diabetic nephropathy akan semakin tinggi atau meningkat jika terdapat dua kondisi yaitu kondisi diabetes dan tekanan darah tinggi secara bersamaan. Jadi merupakan hal penting untuk mengontrol kedua kondisi tersebut dengan baik.
Tanda awal timbulnya diabetik nephropathy biasanya ditandai adanya protein di dalam urin atau dalam urin terdapat kandungan protein (protein uri). Jadi, sebaiknya lakukan pemeriksaan tahunan mengenai kondisi ini. Hubungi dokter dan dokter akan memberikan pengobatan untuk menjaga dan melindungi ginjal dari kerusakan.
Komplikasi pada penyakit jantung dan stroke
Penderita diabetes mempunyai resiko yang lebih besar timbulnya penyakit jantung dan stroke, resiko bahkan lebih besar bagi orang-orang yang menderita diabetes dan perokok, mepunyai tekanan darah tinggi, overweight atau kelebihan berat badan dan mempunyai riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
Penyakit jantung sangat mudah untuk diobati saat penyakit itu ditemukan lebih awal. Pemeriksaan ke dokter ahli adalah sangat penting karena dokter akan melakukan test dan pemeriksaan untuk mendeteksi tanda-tanda penyakit jantung secara dini.
Pengendalian kadar kolesterol agar mendekati normal adalah juga hal yang direkomendsikan pada penderita diabetes karena kolesterol merupakan salah satu faktor pemicu timbulnya penyakit jantung dan stroke. Jika penderita mempunyai tingkat kolesterol tinggi, hubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, lakukan perubahan-perubahan gaya hidup seperti diet sehat, olahraga teratur untuk mengontrol kadar kolesterol agar dalam batas normal atau mendekati normal.
Tips untuk mencegah atau memperlambat komplikasi diabetes
Untuk mencegah timbulnya komplikasi-komplikasi diatas, pertahankan kadar gula darah hingga mendekati normal dan ikutilah saran anjuran dokter. Berikut beberapa tipsnya:
Diet dan makan makanan sehat dengan bervariasi, hindari makanan yang tinggi lemak dan gula.
Pertahankan berat badan ideal. Jika penderita overweight atau kelebihan berat badan, maka kurangi berat badan anda (baca mengurangi faktor resiko overweight).
Pertahankan dan kontrol kadar kolesterol agar mendekati normal. (Baca mengurangi faktor resiko kolesterol)
Pertahankan tekanan darah agar tetap normal dan mendekati normal. (baca mengurangi faktor resiko tekanan darah tinggi)
Lakukan olahraga teratur
Hentikan merokok ( baca mengurangi faktor resiko merokok)
Periksa ke dokter secara rutin, bahkan saat kondisi anda baik. Dokter akan melakukan pemeriksaan akan adanya tanda-tanda komplikasi dengan lebih dini.

0 komentar:

Posting Komentar

My Blog List

Lorem Ipsum

About This Blog

Lorem Ipsum

Lorem Ipsum

Lorem

beberapa jenis penyakit

penyakit kelenjar

Tutorial Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Archive

Simple Me..

Pengikut