Senin, 24 Oktober 2011

Dampaknya Penyakit Demam Berdarah

Kematian Akibat Demam Berdarah

| |

Bagaimana terjadinya kematian akibat demam berdarah? 
Awalnya adalah terjadi infeksi dengue yang disebut demam dengue yaitu dimulai dengan masuknya vektor berupa nyamuk aedes aegypti yang membawa virus ke dalam tubuh manusia, Kebanyakan  terjadi pada anak-anak kurang dari umur 15 tahun, yaitu dengan mengalami demam ringan atau tanpa adanya gejala dan biasanya tidak bisa dibedakan dengan demam pada penyakit lainnya. Ciri khas pada keadaan ini adalah
  • Bisa sembuh sendiri
  • Bersifat sementara
  • Adanya demam yang terjadi setelah periode masuknya virus sampai timbul gejala yaitu 4-7 hari.
  • Pada anak yang lebih muda, mungkin akan disertai dengan ruam pada kulit
Pada pasien yang lebih tua, penyakit juga mungkin ringan atau mungkin lebih berat, dengan adanya;
  • Demam tinggi yang mendadak
  • Sakit kepala
  • Nyeri pada daerah samping mata
  • Nyeri tubuh yang luas (baik otot dan tulang)
  • Lemah, muntah, sakit tenggorokan, perubahan sensasi rasa, dan ruam.
Nyeri tulang dan adanya demam tersebut berlangsung selama 2-7 hari dan setelah itu kebanyakan penderita perlahan membaik. Virus dengue akhirnya menghilang dari aliran darah bersamaan dengan demam yang menurun
Sekitar sepertiga penderita dengan demam dengue mungkin memiliki gejala-gejala perdarahan ringan, termasuk petechiae (titik merah kecil pada kulit tubuh yang disebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler yang berskala kecil), perdarahan gusi, dan tes tourniquet (tes untuk  petechie) menunjukkan adanya >20 petechiae di daerah lengan tangan dengan ukuran 2,5cm x 2,5cm),oleh karenanya demam dengue jarang fatal.

Karena penanganan yang terlambat demam dengue bisa berkembang menjadi Demam berdarah dengue atau lazimnya disbut demam berdarah. Fitur kritis dari demam berdarah adalah adanya kebocoran plasma darah dari dalam pembuluh darah keluar pembuluh darah, hal ini terjadi karena adanya celah pada sel pembuluh darah disekitar jaringan pembuluh darah tepi dengan tidak adanya proses keradangan . Demam berdarah biasanya dimulai dengan gejala awal seperti demam dengue yaitu terjadi demam sementara dengan suhu ≤ 40°C seperti pada demam dengue dan berlangsung sekitar 2-7 hari. Namun, pada orang dengan demam berdarah suhu tubuh yang tinggi dapat muncul kembali, memberikan gambaran bifasik atau pelana kuda  
Seiring dengan demam bifasik ini, penderita dengan demam berdarah terjadi penurunan secara cepat dari sel pembekuan darah dan terjadi peningkatan sel darah merah sekitar 20% dari normal
Akibat fenomena perdarahan tersebut, penderita dengan demam berdarah bisa mengalami kegagalan sirkulasi darah dan terjadi pembesaran hati. Perbedaan  utama  antara demam dengue dan demam berdarah dengue adalah adanya kebocoran pembuluh darah yang ditandai dengan adanya hemokonsentrasi  (pengumpulan sel darah merah) sehingga dapat mengakibatkan kehilangan aliran darah  pada pembuluh darah dan disebut dengan Dengue Shock Syndrome yaitu dengan timbul gejala :
  • Penurunan tekanan darah 
  • Beda sistole (tekanan darah atas) dan  diastole (tekanan darah bawah) sempit yaitu < 20 mmHg dan akhirnya terjadi syok serta kematian jika tidak dirawat.  
  • Kematian dapat terjadi 8-24 jam setelah munculnya tanda-tanda kegagalan sistem peredaran darah.  
  • Yang paling umum adalah didapatkan temuan klinis akibat syok yaitu penurunan suhu tubuh, sakit perut, muntah, dan gelisah.

Perbedaan Gejala DENGUE DAN DBD

Anda sedang membaca artikel dalam kategori :

Info Penyakit

Perbedaan Gejala Demam Dengue (DD) Dengan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah DengueDemam dengue merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue & disebarkan melalui perantara nyamuk Aedes aegypti yang telah terinfeksi dengan virus dengue tersebut. Demam dengue sendiri terbagi menjadi 2 yaitu demam dengue (DD) & demam berdarah dengue (DBD). Demam berdarah dengue merupakan bentuk yang lebih parah dari demam dengue, dimana pendarahan & syok terkadang dapat terjadi yang berakibat pada kematian.
Penyakit ini ditandai dengan timbulnya demam yang tinggi mendadak, sakit perut, muntah, & sakit kepala, dimana untuk demam berdarah dengue biasanya disertai dengan gejala lain yaitu terjadinya pendarahan yang biasanya akan muncul pada hari ke 3-5 paska demam & syok akibat pendarahan.
Berikut adalah gejala lengkap demam dengue & demam berdarah dengue :
Demam dengue :
• Demam tinggi mendadak secara terus menerus.
• Sakit kepala terutama dibagian dahi.
• Sakit di bagian belakang bola mata.
• Sakit pada bagian tubuh atau sendi.
• Mual / muntah.
• Muka kemerahan.
Untuk demam berdarah dengue & syok gejalanya serupa dengan gejala demam dengue, namun disertai dengan tambahan kondisi sebagai berikut :
• Sakit / nyeri pada ulu hati yang terus menerus.
• Pendarahan pada hidung, mulut, gusi atau memar pada kulit.
• Muntah yang terus menerus, kadang disertai dengan darah.
• Kotoran feses yang berwarna kehitaman, akibat terjadinya pendarahan di organ dalam.
• Rasa haus yang berlebihan.
• Kulit yang pucat & dingin.
• Penurunan kesadaran & mengantuk.

Gejala-Gejala terserang demam berdarah

Gejala Demam Berdarah - Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria.

Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.

Berikut adalah beberapa gejala penyakit demam berdarah:


1. Bintik Merah

Seringkali di awal demam, tidak ada bintik merah. Ada beberapa kasus juga yang memang tanpa bintik merah.

2. Panas Tinggi

Panas bisa turun naik, bisa juga tidak turun sama sekali sepanjang hari.

3. Menggigil dan terasa ngilu tulang

Perasaan dingin di sekujur tubuh dan ada titik tertentu di tubuh terasa ngilu menusuk tulang.

4. Buang Air Besar berwarna hitam dan keras

Gejala ini terlihat jika trombosit sudah mulai rendah

5. Trombosit mulai turun

Kadar trombosit bisa diketahui dengan tes darah di laboratorium.

6. Sakit saat mata memandang ke samping

Beberapa teman mengalami ini, terasa sakit jika melirik ke samping kiri dan kanan.

7. Tengkuk sakit

Terkadang juga, terjadi pembengkakan di tengkuk dan terasa sakit

Jika anda mengalami panas tinggi yang berkepanjangan (lebih dari 1 hari) dan tidak sembuh dengan meminum obat, cobalah mendatangi rumah sakit terdekat dan cek darah anda. Apabila anda menemukan trombosit anda sudah di batas bawah normal (batas normal: 150.000-500.000), berhati-hatilah.

Ada cara yang bisa ditempuh tanpa harus diopname di rumah sakit, tapi butuh kemauan yang kuat untuk melakukannya. Cara itu adalah sebagai berikut:

1. Minumlah air putih min. 20 gelas berukuran sedang setiap hari (lebih banyak lebih baik)

2. Cobalah menurunkan panas dengan minum obat penurun panas (paracetamol misalnya)

3. Beberapa teman dan dokter menyarankan untuk minum minuman ion tambahan seperti pocari sweat

4. Minuman lain yang disarankan: Jus jambu merah untuk meningkatkan trombosit (ada juga yang menyarankan: daun angkak, daun jambu, dsb)

5. Makanlah makanan yang bergizi dan usahakan makan dalam kuantitas yang banyak (meskipun biasanya minat makan akan menurun drastis).

Sebenarnya, semua usaha di atas bertujuan untuk menambah daya tahan tubuh terhadap serangan demam berdarah, karena pada dasarnya demam berdarah tidak perlu obat tertentu (dan memang tidak ada obat untuk itu). Ketahanan tubuh dapat dilihat dari jumlah leukosit dalam darah. Ketika leukosit mulai meningkat (membaik), maka biasanya trombosit yang kemudian akan bertambah.

Bila anda mampu melakukan no.1 dari usaha di atas tanpa kurang sedikit pun, anda tak perlu ke rumah sakit untuk opname (menghemat bukan?)

Catatan:
Jika kita dirawat di rumah sakit, perhatikanlah obat yang disuguhkan, karena tidak ada obat yang bisa menyembuhkan demam berdarah itu (kecuali penurun panas). Infus sangat dibutuhkan, tapi jangan pernah mau diberikan antibiotik (kecuali ada penyakit lain). Tablet yang diberikan biasanya adalah vitamin.

Perhatikan juga hasil laboratorium setiap hari. Sebenarnya, jika trombosit sudah meningkat melewati batas bawah normal (grafik trombosit tidak turun lagi), panas tubuh sudah normal kembali (36′C-37′C), tekanan darah (tensi) normal, itu pertanda anda sudah mulai sembuh, dan anda sudah bisa meminta kepada dokter untuk rawat jalan saja.

Selama di rumah, usaha untuk minum air putih sebanyak-banyaknya harus tetap dijalankan.
Kalau anda khawatir dan tidak yakin sanggup untuk rawat jalan, tetaplah jalani rawat inap anda. (dikutip dari berbagai sumber)

Jenis-Jenis Demam Berdarah

Aedes aegypti

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
?Aedes aegypti
Aedes aegypti CDC-Gathany.jpg
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Diptera
Famili: Culicidae
Genus: Aedes
Upagenus: Stegomyia
Spesies: Ae. aegypti
Nama binomial
Aedes aegypti
(Linnaeus, 1762)
Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue, A. aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning (yellow fever) dan chikungunya. Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus dengue, A. aegypti merupakan pembawa utama (primary vector) dan bersama Aedes albopictus menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan kota. Mengingat keganasan penyakit demam berdarah, masyarakat harus mampu mengenali dan mengetahui cara-cara mengendalikan jenis ini untuk membantu mengurangi persebaran penyakit demam berdarah.

Daftar isi

 [sembunyikan

[sunting] Ciri morfologi

Nyamuk Aedes aegypti dewasa memiliki ukuran sedang dengan tubuh berwarna hitam kecoklatan. Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan gari-garis putih keperakan. Di bagian punggung (dorsal) tubuhnya tampak dua garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan yang menjadi ciri dari spesies ini. Sisik-sisik pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah rontok atau terlepas sehingga menyulitkan identifikasi pada nyamuk-nyamuk tua. Ukuran dan warna nyamuk jenis ini kerap berbeda antar populasi, tergantung dari kondisi lingkungan dan nutrisi yang diperoleh nyamuk selama perkembangan. Nyamuk jantan dan betina tidak memiliki perbedaan dalam hal ukuran nyamuk jantan yang umumnya lebih kecil dari betina dan terdapatnya rambut-rambut tebal pada antena nyamuk jantan. Kedua ciri ini dapat diamati dengan mata telanjang.
JENIS DEMAM BERDARAH
Menurut dr Hindra Irawan Satari, SpA(K) berdasarkan kerentanan terhadap perubahan cairan, maka demam berdarah dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Demam Dengue (DB)
Infeksi virus dengue tidak menyebabkan kebocoran pembuluh darah.
2. Demam berdarah Dengue (DBD)
Infeksi virus dengue menyebabkan kebocoran pembuluh darah
Kebocoran pembuluh darah, menyebabkan terganggunya keseimbangan cairan tubuh.

Definisi Penyakit Demam Berdarah

Demam berdarah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Salah satu gejala demam berdarah adalah munculnya ruam pada kulit.
Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus.[1] Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah.[2] Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae.[3] Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembab.[2] Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.[4]

Daftar isi

 [sembunyikan

[sunting] Penyebab


Virus dengue penyebab penyakit demam berdarah

Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor pembawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.
Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari famili Flaviviridae.[3] Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah.[5] Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.[6] Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda.[5] Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah infeksi pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk ke dua kalinya.[5] Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk.[6]
Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu nyamuk dari genus Aedes seperti Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus.[2][3] Aedes aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini.[2] Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut.[2] Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitnya.[2] Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial).[2] Beberapa penelitian menunjukkan bahwa monyet juga dapat terjangkit oleh virus dengue, serta dapat pula berperan sebagai sumber infeksi bagi monyet lainnya bila digigit oleh vektor nyamuk.[2]
Tingkat risiko terjangkit penyakit demam berdarah meningkat pada seseorang yang memiliki antibodi terhadap virus dengue akibat infeksi pertama.[5] Selain itu, risiko demam berdarah juga lebih tinggi pada wanita, seseorang yang berusia kurang dari 12 tahun, atau seseorang yang berasal dari ras Kaukasia.[5]

[sunting] Manifestasi Klinis

Infeksi virus dengue dapat bermanifestasi pada beberapa luaran, meliputi demam biasa, demam berdarah (klasik), demam berdarah dengue (hemoragik), dan sindrom syok dengue.[7] [8]

[sunting] Demam berdarah (klasik)

Demam berdarah menunjukkan gejala yang umumnya berbeda-beda tergantung usia pasien.[7] Gejala yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak adalah demam dan munculnya ruam.[7] Sedangkan pada pasien usia remaja dan dewasa, gejala yang tampak adalah demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri pada sendi dan tulang, mual dan muntah, serta munculnya ruam pada kulit.[7] Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia) dan penurunan keping darah atau trombosit (trombositopenia) juga seringkali dapat diobservasi pada pasien demam berdarah.[7] Pada beberapa epidemi, pasien juga menunjukkan pendarahan yang meliputi mimisan, gusi berdarah, pendarahan saluran cerna, kencing berdarah (haematuria), dan pendarahan berat saat menstruasi (menorrhagia).[7]

[sunting] Demam berdarah dengue (hemoragik)

Pasien yang menderita demam berdarah dengue (DBD) biasanya menunjukkan gejala seperti penderita demam berdarah klasik ditambah dengan empat gejala utama, yaitu demam tinggi, fenomena hemoragik atau pendarahan hebat, yang seringkali diikuti oleh pembesaran hati dan kegagalan sistem sirkulasi darah.[7] Adanya kerusakan pembuluh darah, pembuluh limfa, pendarahan di bawah kulit yang membuat munculnya memar kebiruan, trombositopenia dan peningkatan jumlah sel darah merah juga sering ditemukan pada pasien DBD.[7][8] Salah satu karakteristik untuk membedakan tingkat keparahan DBD sekaligus membedakannya dari demam berdarah klasik adalah adanya kebocoran plasma darah.[7] Fase kritis DBD adalah seteah 2-7 hari demam tinggi, pasien mengalami penurunan suhu tubuh yang drastis.[7] Pasien akan terus berkeringat, sulit tidur, dan mengalami penurunan tekanan darah.[7] Bila terapi dengan elektrolit dilakukan dengan cepat dan tepat, pasien dapat sembuh dengan cepat setelah mengalami masa kritis. Namun bila tidak, DBD dapat mengakibatkan kematian.[7][8]

[sunting] Sindrom Syok Dengue

Sindrom syok adalah tingkat infeksi virus dengue yang terparah, di mana pasien akan mengalami sebagian besar atau seluruh gejala yang terjadi pada penderita demam berdarah klasik dan demam berdarah dengue disertai dengan kebocoran cairan di luar pembuluh darah, pendarahan parah, dan syok (mengakibatkan tekanan darah sangat rendah), biasanya setelah 2-7 hari demam.[7] Tubuh yang dingin, sulit tidur, dan sakit di bagian perut adalah tanda-tanda awal yang umum sebelum terjadinya syok.[7] Sindrom syok[8] terjadi biasanya pada anak-anak (kadangkala terjadi pada orang dewasa) yang mengalami infeksi dengue untuk kedua kalinya.[8] Hal ini umumnya sangat fatal dan dapat berakibat pada kematian, terutama pada anak-anak, bila tidak ditangani dengan tepat dan cepat.[8] Durasi syok itu sendiri sangat cepat. Pasien dapat meninggal pada kurun waktu 12-24 jam setelah syok terjadi atau dapat sembuh dengan cepat bila usaha terapi untuk mengembalikan cairan tubuh dilakukan dengan tepat.[7] Dalam waktu 2-3 hari, pasien yang telah berhasil melewati masa syok akan sembuh, ditandai dengan tingkat pengeluaran urin yang sesuai dan kembalinya nafsu makan.[7]

[sunting] Diagnosis


Uji ELISA dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya interaksi antigen dan antibodi terhadap virus dengue.
Penyakit demam berdarah didiagnosis dengan melihat gejala yang muncul, seperti demam tinggi dan munculnya ruam..[9] Namun, karena gejala penyakit demam berdarah kadangkala sulit dibedakan dengan penyakit malaria, leptospirosis, maupun demam tifoid maka biasanya pekerja medis atau dokter akan terlebih dahulu mengecek sejarah kesehatan dan perjalanan pasien untuk mencari informasi kemungkinan pasien tergigit nyamuk.[9] Selain itu untuk mendapatkan ketepatan diagnosis yang lebih tinggi umumnya dilakukan berbagai uji laboratorium.[10][9] Beberapa tes yang biasanya dilakukan adalah studi serologi untuk mengetahui ada tidaknya antibodi terhadap virus dengue di tubuh pasien, menghitung titer antibodi terhadap virus dengue, dan penghitungan sel darah lengkap (sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit).[10] Selain itu, uji laboratorium lain yang dapat dilakukan adalah uji inhibisi hemaglutinasi, uji ELISA, dan reaksi berantai polimerase reverse transcriptase untuk mendeteksi antigen, antibodi, atau asam nukleat spesifik terhadap virus dengue.[9] Uji-uji tersebut dapat memakan waktu beberapa hari.[9]

[sunting] Pencegahan


Pengasapan atau fogging bermanfaat membunuh nyamuk Aedes dewasa untuk mencegah penyebaran demam berdarah.
Hingga kini, belum ada vaksin atau obat antivirus bagi penyakit ini.[11] Tindakan paling efektif untuk menekan epidemi demam berdarah adalah dengan mengontrol keberadaan dan sedapat mungkin menghindari vektor nyamuk pembawa virus dengue.[11][12] Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu:[1]
  • Lingkungan
Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan mengendalikan vektor nyamuk, antara lain dengan menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu, mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali, menutup dengan rapat tempat penampungan air, mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah, dan perbaikan desain rumah.[1]
  • Biologis
Secara biologis, vektor nyamuk pembawa virus dengue dapat dikontrol dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri.[1]
  • Kimiawi
Pengasapan (fogging) dapat membunuh nyamuk dewasa, sedangkan pemberian bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik-jentik nyamuk. Selain itu dapat juga digunakan larvasida.[1]
Selain itu oleh karena nyamuk Aedes aktif di siang hari beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan senyawa anti nyamuk yang mengandung DEET, pikaridin, atau minyak lemon eucalyptus, serta gunakan pakaian tertutup untuk dapat melindungi tubuh dari gigitan nyamuk bila sedang beraktivitas di luar rumah.[12] Selain itu, segeralah berobat bila muncul gejala-gejala penyakit demam berdarah sebelum berkembang menjadi semakin parah.[12]

[sunting] Pengobatan


Obat yang mengandung acetaminofen, misalnya tilenol, sangat disarankan bagi penderita demam berdarah untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam.
Sampai saat ini belum ada obat spesifik bagi penderita demam berdarah.[9] Banyak orang yang sembuh dari penyakit ini dalam jangka waktu 2 minggu.[13] Tindakan pengobatan yang umum dilakukan pada pasien demam berdarah yang tidak terlalu parah adalah pemberian cairan tubuh (lewat minuman atau elektrolit) untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah, konsumsi obat yang mengandung acetaminofen (misalnya tilenol) untuk mengurangi nyeri dan menurunkan demam serta banyak istirahat.[9] Aspirin dan obat anti peradangan nonsteroidal seperti ibuprofen dan sodium naproxen justru dapat meningkatkan risiko pendarahan.[9] Bagi pasien dengan demam berdarah yang lebih parah, akan sangat disarankan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit, pemberian infus dan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh, serta transfusi darah akibat pendarahan yang terjadi.[9]
Seseorang yang terkena demam berdarah juga harus dicegah terkena gigitan nyamuk, karena dikhawatirkan dapat menularkan virus dengue kepada orang lain yang sehat.[9]

[sunting] Epidemiologi

Demam berdarah diyakini merupakan salah satu penyakit yang sudah ada lama di dunia.[11] Jejak rekam mengenai penyakit dengan gejala yang serupa telah ditemukan di ensiklopedia medis dari Cina tertanggal tahun 992.[11] Seiiring dengan perkembangan global di bidang pelayaran dan industri pengiriman barang melalui laut di abad ke 18 dan 19, kota-kota pelabuhan bertambah dengan pesat dan menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan nyamuk vektor bagi penyakit demam berdarah.[11] Nyamuk dan virus yang berperan dalam penyakit ini terus menyebar ke berbagai daerah baru dan telah menyebabkan banyak epidemi di seluruh dunia.[11] Salah satu epidemi demam berdarah yang paling pertama terjadi di daerah Asia Tenggara.[11]
Laporan resmi pertama mengenai pasien yang terjangkit penyakit serupa demam berdarah terjadi pada tahun 1779.[3]
Belum adanya vaksin atau obat antivirus bagi virus dengue membuat demam berdarah menjadi salah satu penyakit yang mendapatkan perhatian sangat serius secara global.[11]

Ciri-Ciri Penyakit Demam Berdarah

Apakah Ciri-Ciri Penderita Demam Berdarah (DB) Selalu Ditandai Dengan Bintik-Bintik Merah?

Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak

Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.
Tanda dan gejala
Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi (mialgia), sakit pada otot (artralgia) dan ruam; ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang, petekial dan biasanya mucul dulu pada bagian bawah badan - pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare, pilek ringan disertai batuk-batuk. Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke dokter apabila pasien/penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut.

Demam berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada akhir masa demam. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril.

Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini :

* Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.

* Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.

* Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (epistaksis/mimisan), mulut, dubur, dsb.

* Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.

Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian.

Penyebab demam berdarah menunjukkan demam yang lebih tinggi, pendarahan, trombositopenia dan hemokonsentrasi. Sejumlah kasus kecil bisa menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi.
[sunting] Diagnosis

Diagnosis demam berdarah biasa dilakukan secara klinis. Biasanya yang terjadi adalah demam tanpa adanya sumber infeksi, ruam petekial dengan trombositopenia dan leukopenia relatif.

Serologi dan reaksi berantai polimerase tersedia untuk memastikan diagnosa demam berdarah jika terindikasi secara klinis.

Mendiagnosis demam berdarah secara dini dapat mengurangi risiko kematian daripada menunggu akut.
[sunting] Pencegahan

Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah.

Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Insiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna (misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal - hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti.

Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam berdarah, sebagai berikut:

1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup;
2. Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barang-barang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang;
3. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk;
4. Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi;
5. Jika terlihat tanda-tanda syok, segera bawa penderita ke rumah sakit.

[sunting] Pengobatan

Bagian terpenting dari pengobatannya adalah terapi suportif. Sang pasien disarankan untuk menjaga penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan intravena mungkin diperl

My Blog List

Lorem Ipsum

About This Blog

Lorem Ipsum

Lorem Ipsum

Lorem

beberapa jenis penyakit

penyakit kelenjar

Tutorial Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Simple Me..

Pengikut